Ulang Tahun Ibu Siti Latifah Herawati Diah ke-105 Hadir di Google Doodle. Peringati Hari Ulang Tahun Ibu Herawati Diah ke-105 Google Doodle Hadirkan Tampilan Baru. Siapa Ibu Herawati Diah ? dikutip dari Wikipedia, Ibu Herawati Diah adalah seorang wartawan Indonesia dan Istri dari tokoh pers yang juga mantan Menteri Penerangan, B.M. Diah. Lihat beberapa Fakta dari Ibu Herawati Diah pada artikel berikut.
Ibu Herawati Diah mempunyai nama lengkap Siti Latifah Herawati Diah, Lahir pada 3 April 1917 di Tanjung Pandan dan wafat pada 30 September 2016 pada Umur 99 Tahun. Beliau dikenal sebagai Tokoh Pers Perempuan Indonesia, serta pendiri koran Indonesian Observer dan Yayasan Bina Cerita Indonesia.
Ibu Siti Latifah Herawati Diah mempunyai ayah yang bernama Raden Latip dan Siti Alimah. Ayah Herawati Diah, Raden Latip merupakan seorang dokter yang bekerja di Billion Maatschappij. Ibu Siti Latifah Herawati Diah mempunyai pendidikan yang tinggi, mulai dari Europeesche Lagere School di Salemba, American High School di Tokyo Jepang, hingga sampai ke Barnard College di Amerika Serikat untuk belajar sosiologi. Ibu Herawati Diah Lulus pada tahun 1941.
Pada tahun 1942, Ibu Herawati Diah pulang ke Indonesia dan bekerja sebagai wartawan lepas kantor berita United Press International (UPI), kemudian bergabung sebagai penyiar radio Hosokyoku. Ibu Herawati Diah sebagai seorang jurnalis hebat tidak hanya memberitakan informasi terbaru, tetapi juga mengobarkan semangat dan nasionalisme kepada masyarakat lewat tulisan – tulisan kritis.
Pada hari ini tanggal 3 April, Ibu Siti Latifah Herawati Diah berulang tahun. Google doodle hadirkan illustrasi tampilan logo dengan sosok Ibu Herawati Diah, berikut ini logonya.
5 Fakta dari Ibu Herawati Diah Tokoh Pers Perempuan Indonesia
Sebagai seorang jurnalis hebat, ada beberapa fakta dari Ibu Herawati Diah, berikut faktanya.
1. Seorang Wartawati Pertama lulusan Amerika Serikat
Ibu Herawati Diah merupakan seorang jurnalis perempuan Indonesia Pertama yang lulus dari salah satu Universitas di Amerika Serikat, tepatnya di Bernard College of Columbia University. Setelah lulus, beliau pulang ke Indonesia dan bekerja sebagai wartawan lepas untuk media AS, United Press International dan juga penyiar radio Jepang di Indonesia bernama Radio Hosokyoku.
2. Lahir di keluarga Dokter namun takut darah
Ibu Herawati Diah terlahir di keluarga Dokter, beliau anak ketiga dari empat bersaudara. Ayahnya seorang dokter di Billiton Maatschappij bernama Raden Latip. Dokter Latif merupakan Jawa totok yang besar di Kalidungu, Demak. Lalu, Ibunya bernama Siti Alimah seorang perempuan Aceh yang besar di Indramayu.
Ayah Herawati Diah, Raden Latip berharap kepada Herawati Diah untuk menjadi seorang dokter dan menasehati jika menjadi seorang dokter adalah profesi yang sangat menjunjung tinggi kemanusiaan. Namun, dalam autobiografinya, Herawati Diah mengatakan jika tidak tertarik menjadi seorang Dokter karena takut dengan darah.
3. Bertemu dengan suami saat menjadi penyiar radio
Saat Ibu Herawati Diah masih bekerja sebagai Penyiar di Radio Hosyokyoku, Ibu Herawati Diah bertemu dengan B.M. Diah (Burhanuddin Mohammad Diah). Keduanya bekerja keras besama sebagai penyiar radio, hingga akhirnya menikah. B.M. Diah menjadi Menteri Penerangan saat Indonesia Merdeka tahun 1945. Herawati Diah dan B.M. Diah banyak dikenal sebagai penggerak harian Merdeka dan mendirikan Indonesia Observer.
4. Herawati Diah dan Kegemarannya
Ibu Herawati Diah selain sebagai pejuang pers, ternyata juga gemar bermain bridge. Ibu Herawati Diah juga mempunyai sebuah buku yang beliau tulis berjudul An Endless Journey: Reflection of an Indonesian Journalist pada 2005. Ibu Herawati Diah mengabadikan perjalanannya sebagai seorang jurnalis perempuan,dan baginya, profesi jurnalis merupakan profesi yang menggairahkan dan penuh tantangan.
5. Herawati Diah Tutup Usia di Umur 99 Tahun
Ibu Herawati Diah meninggal pada tanggal 30 September 2016 pada usia 99 Tahun, di Rumah Sakit Medistra, Jakarta. Ibu Herawati Diah tutup usia akibat pengentalan darah. Beliau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, bersampingan dengan makam suaminya.
Ibu Herawati Diah telah dianugerahi Lifetime Achievement Award dari Persatuan Wartawan Indonesia, karena perannya di dunia Pers Indonesia.
Mungkin itu, jika ada penulisan kata saya minta maaf, Terima kasih.
sumber : wikipedia, kumparan
Posting Komentar
Posting Komentar